ANATOMI BATANG
DISUSUN
OLEH
ANDI
ANDREAN SIHOMBING
(
4113220002 )
FAKULTAS
MATEMATIKA DAN ILMU PENGETAHUAN ALAM (FMIPA)
UNIVERSITAS
NEGERI MEDAN (UNIMED)
2012
KATA PENGANTAR
Puji
syukur saya panjatkan kehadirat Tuhan Yang Maha Esa, karena saya dapat menyusun
makalah ini. Penyusunan makalah ini disusun untuk memenuhi tugas anatomi
tumbuhan tentang batang. Selain itu tujuan dari penyusunan makalah ini juga
untuk menambah wawasan tentang batang.
Akhirnya saya menyadari bahwa makalah
ini sangat jauh dari kesempurnaan. Oleh karena itu, dengan segala kerendahan
hati, saya menerima kritik dan saran agar penyusunan makalah selanjutnya
menjadi lebih baik. Untuk itu saya mengucapkan banyak terima kasih dan semoga makalah
ini bermanfaat bagi para pembaca.
Daftar
isi
Cover...........................................................................................................................................i
Kata
pengantar...........................................................................................................................ii
Daftar
isi....................................................................................................................................iii
BAB I
PENDAHULUAN
1.1 Latar
belakang......................................................................................................................1
1.2 Tujuan...................................................................................................................................2
BAB II
PEMBAHASAN
2.1 Pengertian dan fungsi batang...............................................................................................2
2.2 Anatomi batang secara
umum..............................................................................................4
2.3 Anatomi batang dikotil........................................................................................................6
2.4 Pertumbuhan sekunder batang
dikotil.................................................................................7
2.5 Anatomi batang monokotil..................................................................................................9
2.6 Pertumbuhan sekunder batang
monokotil..........................................................................10
2.7 Perbedaan batang monokotil dan dikotil............................................................................11
BAB III
PENUTUP
3.1
kesimpulan.........................................................................................................................13
3.2 Daftar pustaka....................................................................................................................14
BAB
1
PENDAHULUAN
1.1 Latar
Belakang
Banyak hal yang kita ketahui namun
tidak kita pahami. Ada pula hal yang kita pahami namun tak dapat kita bagi
untuk diajarkan. Misalnya saja pelajaran mengenai tumbuhan. Sejak masih
sekolah dasar hingga lulus SMA, kita pasti mendapat pelajaran mengenai
tumbuhan. Apa yang selama ini kita pelajari tentunya sama. Namun yang berbeda
adalah bagaimana kita dalam memahami dan menerima apa yang diberikan.
Ilmu mengenai batang tumbuhan
tentunya sudah pernah diajarkan saat kita bersekolah SD sampai SMA. Tujuan
dari disusunnya makalah ini adalah untuk berbagi apa yang kita
ketahui mengenai batang tumbuhan lewat diskusi padamateri kuliah botani.
Sehingga kita semua dapat memahami dengan lebih dalam tentang bagaimana
sistematika tumbuhan melangsungkan kehidupannya.
1.2 Tujuan
Tujuan
disusunnya makalah ini adalah:
·
Agar manusia lebih
paham secara mendalam mengenai batang tumbuhan dari segala aspek dari pandangan
menurut botani.
·
Mengetahui struktur
anatomi batang pada tumbuhan dikotil dan monokotil
·
Meningkatkan keaktifan
mahasiswa dalam menyiapkan suatu materi diskusi.
BAB
2
PEMBAHASAN
2.1 PENGERTIAN DAN FUNGSI BATANG
1)
Pengertian batang
Batang merupakan bagian dari
tumbuhan yang amat penting,dan mengingat kedudukan batang bagi tubuh tumbuhan,
batang dapat disamakandengan sumbu tubuh tumbuhan. Pada umumnya batang
mempunyai sifat-sifat berikut :
·
Umumnya berbentuk
panjang bulat seperti silinder atau dapat pula mempunyai bentuk lain, akan
tetapi selalu bersifat aktinomorf.
·
Terdiri atas ruas-ruas
yang masing-masing dibatasi oleh buku-buku dan pada buku-buku inilah terdapat
daun.
·
Biasanya tumbuh ke atas
menuju cahaya atau matahari (bersifat fototrop atau heliotrop)
·
Selalu bertambah
panjang diujungnya, oleh sebab itu sering dikatakan, bahwa batang mempunyai
pertumbuhan yang tidak terbatas.
·
Mengadakan percabangan
dan selama hidupnya tumbuhan, tidak digugurkan, kecuali kadang-kadang cabang
atau ranting yang kecil.
·
Umumnya tidak berwarna
hijau, kecuali tumbuhan yang umurnya pendek, misalnya rumput dan waktu batang
masih muda
Batang yang diumpamakan sebagai
sumbu tubuh tumbuhan. Bagian ini umumnya tumbuh di atas tanah. Arah tumbuh
batang tumbuhan menuju sinar matahari. Umumnya batang bercabang ,tetapi pada
tumbuhan tertentu batangnya tidak memiliki cabang seperti pada tumbuhan pisang
kelapa ,dan pepaya. Struktur batang terdiri atas epidermis, korteks,
endodermis,dan silinder pusat(stele).silinder pusat pada batang ini terdiri
atas beberapa jaringan yaitu empulur, perikardium dan berkas pengangkut yaitu
xilem dan floem batang berkayu memiliki kambium.
Kambium mengalami dua arah
pertumbuhan yaitu ke arah dalam dan ke arah luar. Ke arah dalam, kambium
membentuk kayu ,sedangkan ke arah luar membentuk kulit. Karena pertumbuhan
kambium inilah batang tumbuhan bertambah besar. Contoh tumbuhan yang memiliki
batang jenis ini, antara lain jati, mangga, dan meranti. Tumbuhan batang rumput
memiliki ruas-ruas dan umumnya berongga. Batang jenis ini mudah patah dan
tumbuhannya tidak sebesar batang berkayu. Tumbuhan batang rumput memiliki
ruas-ruas .
2)
Fungsi batang
Umumnya , warna batang muda adalah
hijau muda, sedangkan warna batang yang telah tua adalah kecoklat-
coklatan.Bagi tumbuhan ,batang memiliki beberapa kegunaan, antara lain sebagai
penopang ,pengangkut air dan zat zat makanan, penyimpan makanan cadangan, serta
sebagai alat perkembangbiakan.
a. Penopang
Fungsi utama batang adalah menjaga agar
tumbuhan tetap tegak dan menjadikan daun sedekat mungkin dengan sumber cahaya (
khususnya matahari ). Batang tumbuh makin tinggi atau makin panjang. Hal ini
menyebabkan daun yang tumbuh pada batang makin mudah mendapatkan cahaya.
Pengaruh cahaya pada tumbuhan akan kamu pelajari di kelas lima.
b. Pengangkut.
Batang berguna sebagai pengangkut
air dan mineral dari akar kedaun. Selain itu, batang berperan penting dalam
proses pengangkutan zat-zat makanan dari daun ke seluruh bagian tumbuhan.
c. Penyimpan.
Pada beberapa tumbuhan, batang
berfungsi sebagai penyimpan makanan cadangan. Misalnya, batang pada tumbuhan
sagu. Makanan cadangan disini juga bisa berwujud air, Misalnya, pada tumbuhan
tebu dan kaktus. Makanan cadangan ini akan digunakan saat diperlukan.
d. Alat perkembangbiakan.
batang juga berfungsi sebagai alat
perkembangbiakan vegetatif.Hampir semua pertumbuhan vegetatif, baik secara
alami maupun buatan,menggunakan batang.Bagi manusia, batang tumbuhan yang
membentuk kayu dapat dimanfaatkan, antara lain, untuk membuat perabot rumah
tangga,contohnya batang pohon jati; untuk bahan makanan, contohnya
sagu,asparagus; untuk bahan industri, contohnya tebu dan bambu.
2.2 ANATOMI
BATANG SECARA UMUM
Apabila Apabila batang dipotong
secara melintang maka secara umum batang akandibagi menjadi bagian-bagian
seperti berikut:
1.Epidermis
Jaringan epidermis merupakan
jaringan tubuh tumbuhan yang terletak
paling luar. Biasanya epidermis hanya terdiri dari selapis sel yang
berbentuk pipih dan rapat. Fungsi jaringan epidermis adalah sebagai pelindung
jaringan di dalamnya serta sebagai tempat pertukaran zat. Ciri-ciri jaringan
epidermis adalah:
·
Tersusun dari sel sel
hidup
·
Terdiri atas satu lapis
sel tunggal
·
Beragam bentuk, ukuran
dan susunannya, tetapi biasanya tersusun rapat tidak ada ruang antar sel.
·
Tidak memiliki klorofil.
·
Dinding sel jaringan
epidermis bagian luar yang berbatasan dengan udara mengalami penebalan ,
sedangkan dinding sel jaringan epidermis bagian dalam yang berbatasan dengan
jaringan lain dinding selnya tetap tipis.
Jaringan epidermis mengalami modifikasi
membentuk derivat jaringan epidermis, misalnya :
·
Stomata
·
Trikomata (rambut-rambut),
·
Spina (duri),
·
vilamen
·
sel kipas
·
sel kersik
·
(sel silika).
Selain itu,
fungsi epidermis secara umum dapat dijabarkan sebagai berikut,yaitu :
·
Sebagai pelindung terhadap hilangnya air karena adanya penguapan
·
Sebagai pelindung
terhadap kerusakan mekanik
·
Sebagai pelindung
terhadap perubahan temperature
·
Sebagai pelindung
terhadap hilangnya zat-zat makanan
2. Korteks dan
empulur Korteks dibagi menjadi beberapa lapisan, yaitu :
·
Lapisan luar korteks
yang berupa kolenkim (jaringan dalam tumbuhan yang berfungsi sebagai bahan
penguat, pada dinding selnya mengalami penebalan) dan parenkim (jaringan yang
berfungsi sebagai tempat penyimpanan cadangan makanan atau tempat penimbunan
zat makanan).
·
Lapisan dalam korteks
yang mengandung parenkim berkloropas serta tidak mengandung endodermis tapi zat
pati.
Empulur
, yaitu bagian lunak yang terdapat di tengah-tengah batang dan merupakan hasil
pertumbuhan sekunder. Empulur tersusun dari sel parenkim dan meiliki ruang
antar sel yang banyak.
3.Stele
Sistem pembuluh berperan
penting dalam memecahkan masalah-masalah filogenetik. Van Tieghem dan Douliot
(dalam Fhn, 1990) mengajukan teori yaitu teori stele untuk menjelaskan struktur
dari poros tumbuhan. Menurut teori tersebut struktur anatomi akar dan batang
adalah sama yaitu korteks mengelilingi bagian pusat yaitu stele. Stele
merupakan sistem jaringan primer yang terdiri atas satuan berkas pengangkut
beserta jaringan dasar pengangkutnya , baik tersusun sederhana maupun yang
komleks.
Pada batang tumbuhan
dikotil , stele tersusun atas perisikel ( perikambium ), berkas pengangkut dan
empulur. Berkas pengangkut letaknya dipisahkan satu dengan yang lainnya oleh
deretan sel sel parenkim yang tersusun radial disebut jari jari empulur,
sedangkan pusat dari organ batang yang tersusun dari sel sel parenkim disebut
empulur.sedangkan pada tumbuhan monokotil, korteks dan empulur tidak dapat
dibedakan dengan jelas sehingga disebut jaringan dasar saja. Berkas pengangkut
bervariasi dalam ukuran dan susunannya. Letak floem dan xilem bervariasi
Tipe stele dapat dibedakan
menjadi 2 kelompok dasar yaitu protestele , dengan sumbu xilem padat tanpa
empulur, dikelilingi floem; dan sifonostele dengan xilem tidak padat, melainkan
memiliki silinder parenkim di tengah:
Ø
Protestele
Tipe
ini merupakan tipe primitif stele. Jaringan angkut berupa massa yang utuh dan
bagian sentral xilem secara menyeluruh dilingkupi oleh berkas floem.ada
beberapa tipe untuk protostele, yaitu:
·
Haplostele, merupakan tipe yang
paling sederhana. Pada penampang melintang xilem lebih kurang berbentuk
lingkaran berada di pusat dan di kelilingi oleh floem, contohnya pada batang Selaginella dan Rhynia.
·
Aktinostele, bagian xilem di tengah
dengan tepi tidak rata,melainkan berombak seingga berbentuk bintang, contohnya
pada batang Lycopedium dan Psilotum, dan pada umumnya pada akar.
·
Plektostele, merupakan tipe yang
paling maju dan protestele. Pada bagian tengah berupa xilem yang terbelah
menjadi sejumlah papan papan dan silinder kecil yang sejajar dengan satu saa
lain, sedangkan floem ada di sela selanya, contoh batang Lycopedium annotinum.
Ø Sifonestele
Tipe
ini merupakan modifikasi protestele, karena adanya empulur di bagian tengah yang
terdiri atas sel sel parenkim. Sifonestele dibedakanberdasarkan kedudukan floem
dan xilem menjadi:
·
Sifonestele ektofloik, empulur
dikelilingi noleh xilem yang konsentris , dan xilem dikelilingi oleh floem yang
konsentris, cntohnya pada batang Selaginella.
·
Sifonostele amfifloik, dengan floem
konsentrs sebelah luar dan floem konsentris sebelah dalam dari silinder xlem,
mengelilingi empulur, conth batang Adiantum
dan Marsilea.
·
Diktiostele, merupakan tipe
sifonestele amfifloik dengan banyak jendela daun. Ikatan pembuluh terpisah dan
mempunyai tipe konsentris amfikribal, secara individu ikatan pembuluh yang
demikian disebut meristele. Meristele merupakan tipe stele pada daun.
·
Eustele, modifikasi sifonestele
dimana berkas pembuluhnya kolateral atau bikolateral, umumnya terletak
disebelah tepi empulur.
·
Ataktostele, tipe stele ini dengan
letak berkas pembuluh tersebar, umunya terdapat pada batang monokotil. Tipe
berkas pengangkutnya mungkinkolateral tertutup atau konsentris amfivasal.
2.3 ANATOMI
BATANG DIKOTIL
Pada batang dikotil muda terdapat
tiga daerah yaitu:
1.
Epidermis batang
dikotil
Epidermis
tersusun dari selapis sel dan merupakan lapis terluar batang. Epidermis
mempunyai stomata dan menghasilkan berbagai tipe trikoma. Dinding sel luar
sangat tebal dan banyak mengandung kitin. Sel sel teratur rapat dan tidak ada
ruang antar sel. Pada irisan melintang sel sel tampak berbentuk hampir empat
persegi panjang. Fungsi epidermis terutama dalam membatasi kecepatan proses
transpirasi dan melindungi jaringan yang terletak di bawahnya dari kerusakan
mekanik dan dari organisme yang menyebabkan penyakit.
2.
Korteks batang dikotil
Daerah
yang terletak langsung setelah epidermis adalah korteks. Lapisan terdalam
korteks adalah endodermis , yang dikenal juga sebagai sarung tepung. Endodermis
terdiri atas selapis sel yang mengelilingi stele dan banyak mengandung banyak
butir tepung. Seringkali pembedaan endodermis dengan jaringan sekitarnya yang
paling mudah ialah melalui keberadaan butir butir teping tersebut.
Korteks
batang terdiri dari jaringan:
a) Kolenkima
b) Parenkima
c) Sklerenkima
d) Endodermis
3.
Stele batang dikotil
Bagian
batang yang terletak di sebelah dalam korteks disebut stele. Stele terdiri atas
tiga daerah pokok, yaitu perisikel, daerah berkas vaskular dan empulur.
a)
Perisikel
Daerah
diantara berkas vaskular dan korteks disebut perisikel. Umumnya tersusun dari
sel sel parenkima dan sklerenkima, namun demikian sel sel sklerenkima mungkin
tidak ditemukan.sklerenkima dapat dijumpai dalam susunan sebagai kelompok
kelompok yang terpisah atau sebagai lingkaran tak terputus di bagian pinggir
luar pada perisikel, yang membentuk garis batas yang tajam antara stele dan
korteks.
b)
Berkas vaskular
Berkas
pengangkut pada batang dikotil seperti yang tampak pada irisan melintang,
terletak dalam bentuk garis besarnya sebagai lingkaran yang putus putus. Setiap
berkas vaskular terdiri atas tiga bagian yaitu xilem, floem dan kambium. Bagian
yang terdekat dengan pusat batang , berisi sel sel berdinding tipis dan dikenal
dengan sebutan xilem.bagian tepi luar berkas tersebut tersusun dari sel sel
berdinding tebal dan dikenal dengan floem. Xilem dan floem dipisahkan oleh
lapisan kambium yang tersusun dari sel sel merismatik.
Gb.
Batang dikotil
2.4 PERTUMBUHAN
SEKUNDER BATANG DIKOTIL
Tubuh primer suatu tumbuhan
berkembang dari merisetem apikal. Pada tumbuhan dikotil selain jaringan primer
permanen sebagai fundamen tumbuhan,terjadi pertumbuhan lebih jauh terutama
dalam ketebalan akibat aktivitas kambium. Jaringan yang terbentuk pada pertumbuhan
sekunder disebut jaringan sekunder. Jaringan sekunder ada dua tipe jaringan
vaskuler sebagai hasil perkembangan kambium vaskuler, dan jaringan gabus dan
feloderma sebagai hasil
perkembangan felogen( kambium
gabus). Jari-jari empulur berkembang secara radial seperti sebuah pita pada xilem sekunder. Jari-jari empulur
berkembang dari kambium jari-jari
empulur.Kambium ke arah dalam membentuk xilem sekunder dan ke arah luar membentuk floem sekunder. Sementara kambium
gabus menghasilkan feloderma dan jaringan gabus ke arah luar. Xilem sekunder
pada batang perennial umumnya tersusun
atas lapisanlapisan konsentris, yang masing-masing menunjukkan
musim.Lapisan-lapisan melingkar seperti cincin disebut lingkaran tahun .Lebar
lingkaran tahun beragam tergantung laju pertumbuhan suatu pohon.xilem sekunder
terdiri atas satu massa sel sel berdinding tebal yang rapi, tersusun sedemikian
dan membentuk dua sistem, yaitu sistem longitudinal ( vertikal ) dan sistem
horizontal. Sistem longitudinal terdiri atas sel sel memanjang yang tumpang
tindih dan saling mengunci( yaitu trakeida, serabut dan unsur unsur trakea )
dan deretan longitudinal sel sel parenkima. Semua sel ini memiliki sumbu
panjangnya sejajar dengan sumbu panjang organ yang ditempatiny.
Gb.
Periderm
Gb. Batang yang telah mengalami pertumbuhan
sekunder
2.5 ANATOMI
BATANG MONOKOTIL
Batang monokotil sama dengan batang
dikotil, memiliki epidermis, korteks dan stele. Korteks bisa berkembang baik
atau tidak nyata.Struktur dan susunan berkas vaskuler terutama yang membedakan
batang dikotil dan monokotil.Berkas vaskuler tersebar,termasuk juga pada
empulur sehingga tidak ada batas yang jelas antara korteks dan empulur.Berkas
vaskuler monokitil tidak memiliki kambium, sehingga tidak mengalami penebalan sekunder.masing
masing bekas vaskuler diselubungi selubung berkas pengangkut yang tersusun dari
jaringan sklerenkim.tampilan anatomi batang yang khas dan yang paling mencolok
ialah sebagai berikut:
·
Berkas vaskular banyak
·
Stele terpecah pecah
menjadi berkas berkas yang tersebar dalam jaringan dasar sumbu
·
Endodermis tidak ada.
Korteks, perisikel dan empulur tidak terdferensiasi karena kehadiran berkas
berkas vaskuler yang tersebar di seluruh sumbu
·
Tipe berkas vaskular
ialah tipe kolateral tertutup
·
Berkas lacak daun
banyak.lacak daun pada saat masuk batang menusu dalam
·
Setiap berkas
pengangkut dibungkus oleh selubung sklerenkimatis yang berkembang biak
·
Berkas vaskular
biasanya oval
·
Floem hanya tersusun
dari buluh tapis dan sel pengiring
·
Empulur tidak dapat
ditentukan
·
Biasanya mempunyai
hipodermis yang sklerenkimatis
·
Biasanya tidak ada
trikoma
2.6 PERTUMBUHAN
SEKUNDER BATANG MONOKOTIL
Pertumbuhan
sekunder terjadi pada tumbuhan herba dan tumbuhan berbagai Liliflorae dan tumbuhan monokotil lainnya. Kambium berfungsi pada
bagian sumbu yang telah selesai pertumbuhan memanjangnya.Kambium ini muncul
dalam parenkima yang berada di luar berkas berkas vaskular. Bagian sumbu tempat
pemunculan kambium ini kadang kadang disebut korteks dan kadang kadang disebut
perisikel.
Pada
Dracaena, kambium mucul di parenkima
yang berada di sebelah luar berkas berkas pengangkut terluar, yaitu di daerah
yang kadang kadang disebut sebagai korteks atau sebagai perisikel. Kambium ke
arah ke dalam membentuk jaringan yang biasanya berdiferensiasi menjadi berkas
berkas vaskular yang tetap dipisahkan antara yang satu dengan yang lainnya oleh
jaringan berlignin, kadang kadang jaringan ini tetap tidak berlignin dan
berdinding tipis. Kambium tersebut ke arah luar menghasilkan sel sel yang
berkembang menjadi parenkima.
Pada
palem, batangnya mengalami penambahan ukuran keliling bukan oleh aktivitas
kambium, melainkan penebalan ukuran tersebut sebagai akibat sel sel parenkima
pusat dan serabut uar pada selubung berkas vaskular yang belum terdiferensiasi
penuh melanjutkan pembelahan, dan penambahan secara berangsur ukuran sel sel
dan ruang antar sel jaringan dasar serabut. Tipe penebalan ini disebut
penebalan sekunder pencar.
Gb.Batang
Monokotil
2.7 PERBEDAAN
BATANG MONOKOTIL DAN DIKOTIL
Dikotil :
I.
Ikatan Pembuluh :
tersusun atas sebuah cincin di antara dua daerah jaringan dasar, yaitu daerah
tengah yang lebar dan daerah pinggir yangsempit (korteks).
II.
terdapat kambium
intervasikuler yang dapat mengadakan pertumbuhansekunder yang mengakibatkan
bertambah besarnya diameter batang.
III.
Epidermis, mengalami
penebalan zat gabus dan kutikula, termodifikasimembentuk lenti sel.
Monokotil :
I.
Ikatan pembuluh :
tersusun tidak seperti cincin, melainkan terletak tak beraturan pada seluruh penampang.
II.
Tidak adanya kambium
pada Monokotil menyebabkan batang Monokotil tidak dapat tumbuh membesar
III.
Epidermis dengan
stomata dan bulu-bulu akar
MONOKOTIL
|
PERBEDAAN
|
DIKOTIL
|
TIDAK ADA
|
CABANG
|
ADA
|
TERSEBAR
|
JARINGAN PENGANGKUT
|
TERATUR
|
TIDAK ADA
|
KAMBIUM
|
ADA
|
BESAR/ADA
|
RONGGA UDARA
|
TIDAK ADA
|
Jaringan
pembuluh pada tanaman (a) Monokotil (b)dikotil
BAB
III
3.1 PENUTUP
A.Kesimpulan
Batang merupakan bagian dari
tumbuhan yang amat penting, dan mengingat kedudukan batang bagi tubuh tumbuhan,
batang dapat disamakan dengan sumbu tubuh tumbuhan.
Batang memiliki
sifat :
·
Umumnya berbentuk
silinder.
·
Terdiri atas ruas-ruas
yang masing dibatasi oleh buku-buku
·
bersifat fototrop atau
heliotrop
·
Selalu bertambah
panjang di ujungnya
·
Mengadakan percabangan
dan selama hidupnya tumbuhan
·
Umumnya tidak berwarna
hijau
Batang pada tumbuhan dikotil dan
monokotil dapat sangat jelas dilihat perbedaannya dilihat dari morfologi dan
struktur anatomi bagian dalam batang.
Dikotil :
·
Ikatan Pembuluh : tersusun
atas sebuah cincin di antara dua daerah jaringan dasar, yaitu daerah tengah
yang lebar dan daerah pinggir yangsempit (korteks).
·
terdapat kambium
intervasikuler yang dapat mengadakan pertumbuhansekunder yang mengakibatkan
bertambah besarnya diameter batang.
·
Epidermis, mengalami
penebalan zat gabus dan kutikula, termodifikasimembentuk lenti sel.
Monokotil :
·
Ikatan pembuluh :
tersusun tidak seperti cincin, melainkan terletak tak beraturan pada seluruh penampang.
·
Tidak adanya kambium
pada Monokotil menyebabkan batang Monokotil tidak dapat tumbuh membesar
·
Epidermis dengan
stomata dan bulu-bulu akar
3.2 DAFTAR PUSTAKA
Loveless, A.R.
1991. Prinsip – Prinsip Biologi Tumbuhan untuk Daerah Tropik 1. Jakarta :
PT. Gramedia
Tjitrosoepomo,
Gembong. 2009.Morfologi Tumbuhan.Yogyakarta: Gadjahmada University Press
DAFTAR WEBSITE
/www.idonbiu.com/2009/10/terdapat-perbedaan-antara-
batang.html
http://ninityulianita.wordpress.com/2009/07/29/anatomi-tumbuhan/
terimakasih... sangat membantu :)
BalasHapusposting anda membantu, thx
BalasHapus